Inilah Keutamaan Burdah Imam Al-Bushiri
Seperti sebuah magnet, bila Burdah yang menggunakan akhiran “mimiyat” ini dilantunkan di tengah perhelatan, baik dibaca sendiri secara solo maupun koor, segera akan menyihir suasana bertambah khidmat, dan jamaah yang sami’în pun ikut larut dengan puisi-puisi indah al-Bushiri ini. Semangat pendengar kian terpompa, harapan seakan sudah berada di depan, dan spirit kecintaan terhadap kekasih Allah, Muhammad s terasa kian bertambah-tambah.
Pepatah mengatakan, “Cinta bukanlah cinta jika orang itu tidak terlibat langsung dalam merasakannya”. Maka, pembacaan Burdah ini seperti menghadirkan insan yang tersanjung itu, dan kita yang larut dengan madah al-Bushiri ini menyambut kehadiran kekasih yang ditunggu-tunggu.
Dr. Zaki Mubarak, kritikus sastra Arab yang semula ‘memandang remeh’ Burdah, ternyata akhirnya berbalik mengakui nilai-nilai estetika yang amat tinggi pada karya Imam al-Bushiri yang tak tertandingi ini.
De Sacy, seorang pengamat sastra Arab dari Universitas Sorbonne Prancis, mengakui kelebihan-kelebihan karya sastra Imam al-Bushiri. Menurutnya, sampai saat ini belum ada penyair kontemporer Arab yang dapat menirukan Burdah.
Oleh: Afifuddin
Judul : Terjemah Burdah Imam al-Bushiri
Penyusun : Masykuri Abdurrahman
122 halaman (21,5 x 12,5 cm)
ISBN 978-979-26-0426-9
Cetakan ke-1 R. Awal 1430 H | Maret 2009 M
Hubungi kami WA:
Bukalapak
:

Edukasi Bisnis online dan Tutorial silahkan kunjungi youtube kami di bawah
:

0 Response to "Inilah Keutamaan Burdah Imam Al-Bushiri"
Posting Komentar